Welcome to My Blog

Rabu, 30 November 2011

Gadis Penjaga Apotik

Pada suatu hari, aku berjalan sendiri menenteng tas hitam, berseragam agak rapi, pulang dari sekolah, jadi saat itu sedang membayangkan diri akan segera berada di atas kasur. Ketika ujung hidungku berjarak sekitar 15 m dari gerbang kosan (mahasiswa rantau), terlihat sesosok gadis belia, cantik jelita lewat di jalan selebar 3.5 m itu.
Kita (aku dan dia) berada dijalur yang berbeda berjarak 15 m. Ku langkahkan kakiku ke jalurnya supaya bisa berpapasan lebih dekat dengannya. Ku lirik matanya, sekejap kulihat ia menoleh dan berpaling menunduk, cantik nian. Dan, watu berjalan, kami berpapasan, jarak kami kurang sejengkal, dia ambil langkah sedikit menghindar.
Kutelusuri dia masuk ke gang sebelah barat.
Hampir setiap minggu ku sempat berpapasan dengannya. Ingin kusimpan bahagia ini sendiri, tapi tak kuasa tuk ingin tau siapa dia, ku bertanya pada Haris, hmm, jawabannya polos seperti orangnya, ku tanya pada Henry, ternyata dia lebih tau, lebih tau dari aku. Menurut Henry, dia adalah seorang penjaga di toko obat di depan jalan agak besar tapi ramai dan macet di dekat kosan kami.
Aku sering menceritakannya pada HR, mungkin sejak saat itu, dia punya kelakuan aneh. Hmm, kita (seganjil anak kos, krn ga lengkap) juga.
Tapi yang paling parah pemuda asal JBRG ini, dia semakin rajin berkunjung iseng-iseng membeli apa saja yang dijual di sana. Mulai dari suplement utamanya "Tolak Angin", "Procold", sabun "Dettol", nah mulailah bealih segala kebutuhan diusahakan dibeli di toko tersebut, Namun, apabila penjualnya lain, dia mengurungkan niatnya. Itu dilakukan semata-mata hanya untuk bertemu DIA.

Bersambung (biar dilanjutin tokoh utamanya katanya)......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar