Suatu cerita dari pemuda bodoh, berjalan di garis satya. Bimbang apa dalam pikir ini, kata orang ‘ini prinsip’. Tiada sukanya bermain nurani, menanti di garis depan dengan penuh kesabaran, menurutnya itu yang terbaik. Menunggu dengan pintu yang terbuka, itu yang dicoba. Mengharap asa ‘kan nyata, itu doanya. Senantiasa memperjuangkan apa yang ada di dalam hatinya. Waktu berlalu, menanti karma kan memberi pahala, layaknya Isa yang rela berkorban.
Cinta itu bukan harta, bukan tahta, dan kasta
Cinta adalah rasa,
Tawa dan tangisnya adalah…
“Curahan Hati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar