Welcome to My Blog

Jumat, 30 Maret 2012

Andai Aku Menjadi Anggota DPD

Ceritanya begini, waktu itu sekitar bulan Desember 2011 ada lomba blog tentang "Andai Aku Menjadi Anggota DPD". Nah, rencana mau ikut lomba itu, eh sampai jatuh tempo tulisan ini belum sempat diedit, bahkan sampai saya paste disini kembali.

Ketikannya seperti ini :

“Andai Aku Menjadi Anggota DPD”, sepertinya judul ini belum tepat  bagi generasi muda seperti saya. Seharusnya kata andai diganti dengan cita-citaku. Itu rasanya lebih cocok. Ya, menjadi anggota DPD merupakan impian kebanyakan orang, walau tidak setenar presiden. Menjadi anggota DPD bagi saya merupakan pekerjaan yang layak dan cukup dipandang oleh masyarakat, apalagi saya dari kampung.
Kenapa saya berminat menjadi anggota DPD? Selain, alasan di atas, saya berkeinginan untuk menjadi penyalur aspirasi daerah demi kemajuan daerah saya Bali. Tentunya dengan tidak mengutamakan sikap kedaerahan. Ini demi keutuhan NKRI. Setiap daerah mempunyai potensi masing-masing yang dapat dikembangkan, kebanyakan dari pemikiran-pemikiran sebelumnya, potensi yang dimaksud adalah ditekankan pada sumber daya alam, padahal alhasil itu malah menjadi sasaran empuk bagi investor asing untuk menanamkan asset mereka di bumi Indonesia. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa harus bangsa asing? kenapa bukan putra/i bangsa kita? Hal inilah yang patut disikapi. Keanehan terjadi ada pola kepercayaan masyarakat kita yang lebih mempercayakan pihak asing daripada kemampuan lokal, terlebih kemampuan daerah. Kebanyakan alasannya untuk memperkecil peluang adanya SARA kolusi, dan nepotisme. Walaupun DPD adalah perwakilan daerah yang bersama-sama berperan dalam memajukan daerah, tingkat SARA di daerah pun masih beragam. Walaupun ada otonomi daerah, masih saja ada perdebatan masalah pemimpin daerah dan sebagainya karena perbedaan SARA. Ini yang menyebabkan bangsa lain masih mudah “dibodohi” bangsa luar.
Jadi, beberapa hal yang akan saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD (cita-cita), yaitu :
1.       Peningkatan kualitas SDM daerah
2.       Penyelesaian masalah konflik SARA sampai ke akar-akarnya
3.       Meningkatkan upaya penyejahteraan rakyat
4.      Menyerap, menghimpun, dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat dan daerah
5.       Mengupayan peningkatan sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan
6.       Mengupayakan optimalisasi potensi daerah dan mengurangi peran asing yang tidak memberikan konstribusi besar terhadap daerah dibandingkan keuntungan yang didapatkan

Kamis, 01 Desember 2011

Selamat Hari AIDS Sedunia

Hari ini 1 Desember 2011 adalah hari AIDS Sedunia. Saya masih ingat, maklum dulu SMA tergabung dalam KSPAN (Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba, kalo ga salah). Dulu di SMA kami menyebarkan pita gambar di atas ke penghuni sekolah. Selain itu juga sempat menyebarkan brosur-brosur, bunga-bunga, tempelan/stiker di seputaran Jalan Sudirman Dps. Selain itu, untuk menabah pengetahuan saya tentang AIDS dan Narkoba secara formal kami di sekolah mendapat pelatihan seminggu sekali.
Tidak cukup dengan itu saja, saya juga masih giat mencari informasi tentang AIDS dan Narkoba hingga saat posting ini ditulis. Mulai dengan mengumpulkan foto-foto dan video-video versi 3gp sampai MPEG (ngerti sendirilah maksudnya apa). Apalagi saat kuliah di Jkt, sangat mudah barang itu didapat, bahkan jumlahnya hingga ratusan Giga, bayangkan*), sampai ronda begilir diterapkan untuk mempelajari bahan bermanfaat tersebut. Namun, itu belum cukup menambah wawasan saya, saya juga menyimpan beberapa balon karet alias kondom dari pemberian teman (entah apa gunanya buat saya) saya masih simpan baik-baik di kamar. Ada juga kesaksian beberapa teman yang menceritakan pengalaman "dahsyat" dengan kekasihnya, dan beberapa kekasihnya juga ada (saking banyaknya punya kekasih), bahkan, yang lebih parah lagi, ada beberapa kawan yang ketagihan jajan sembarangan, sampai-sampai ingin mengajak saya, hmm, syukurlah iman saya kuat sehingga bujuk rayu mereka masih bisa saya tolak (mungkin sementara, eh, enggak-enggak), padahal kebanyakan dari mereka sebaya dengan saya. 
Kalau narkoba, saya belum bertemu secara pribadi dengan pengidapnya. Namun barangnya pernah saya lihat di pameran Pembangunan stand BNN di Bali.

Kenapa 1 Desember? Saya ga mau cerita karena bisa di search di mana-mana

Beberapa hari yang lalu saya menerima telpon (entah ini baik atau buruk), bahwa teman SMP dulu akan menikah 6 Desember mendatang (Selamat ya Win) saya ditelp langsung beliau saat kencing di toilet kampus, saya minta maaf bahwa saya pernah ngejek dia sampai nangis waktu SMP, selain itu maaf ga bisa dateng. Katanya sih, istri beliau sudah hamil. Hmm, ini sudah biasa saya dengar kejadian-kejadian seperti ini terutama di daerah saya. Ini sangat menarik bahwa seorang yang memiliki wajah cantik/tampan, punya kekayaan, bisa susah mendapat pasangan jika hal seperti ini semakin meningkat. MBA (Married by Acident), sepertinya sudah dirancang oleh salah satu pemerannya atau keduanya (sutradara punya persentase kecil) seperti itu, supaya segera menikah, dengan alasan-alasan yang bervariasi ("kalo sudah hamil mau apa?")......
Tapi, entah saya merasa belum sejalan dengan pemikiran ini. Namun, yang terlihat di masyarakat saya terkesan kolot, jadi saya diam saja (kadang) supaya enggak malu-maluin.

Berikut katanya cara penularan AIDS/Akibat Itunya Dimasukkan Sembarangan (referensi pelatihan KSPAN):
  1. Dari ibu ke bayinya (di dalam janin), untungnya saya sudah lepas dari jeratan rahim sang ibu, setau saya ibu saya bebas AIDS, terbukti beliau masih hidup sampai sekarang walau sering sakit (batuk, pilek, panas dingin).
  2. Dari air susu ibu, entah ibu kandung, calon ibu anak-anak kita, atau ibu sewaan, dan untungnya saya sudah berhenti sejak umur 2 tahun dan entah kapan akan kemabli ke jalan ini lagi.
  3. Dari transfusi darah atau minum darah (efek film Breaking Down), setelah meyakinkan diri bahwa saya bebas AIDS dan ingin menyebarkan darah biru (kemerahan) saya ke orang lain saya rajin transfusi darah. Kalo ada yang perlu gol darah O hub saya.
  4. Dari cairan yang keluar dari itunya, hati-hatilah berkendara sesuai dengan aturan dan sesuailah dengan tema hari AIDS Seduni tahun ini "Getting Zero, Safety Riding and Safety Life" jangan lupa bila 1 parasut bocor 1 nyawa melayang, sedangkan bila satu kondom bocor satu nyawa tercipta.
  5. Penggunaan jarum suntik secara bersama-sama, hal ini yang membuat saya takut ke dokter, walau dijamin higienis tapi kan?mahal, hehe. Sakit juga. Hati-hati juga menyuntikkan jarum tumpul ke orang lain. 
Ayo, peduli AIDS dan Narokoba, perbanyak bahan referensi ada dan "multimedia" serta berbagilah pengalaman dengan orang lain.

Rabu, 30 November 2011

Gadis Penjaga Apotik

Pada suatu hari, aku berjalan sendiri menenteng tas hitam, berseragam agak rapi, pulang dari sekolah, jadi saat itu sedang membayangkan diri akan segera berada di atas kasur. Ketika ujung hidungku berjarak sekitar 15 m dari gerbang kosan (mahasiswa rantau), terlihat sesosok gadis belia, cantik jelita lewat di jalan selebar 3.5 m itu.
Kita (aku dan dia) berada dijalur yang berbeda berjarak 15 m. Ku langkahkan kakiku ke jalurnya supaya bisa berpapasan lebih dekat dengannya. Ku lirik matanya, sekejap kulihat ia menoleh dan berpaling menunduk, cantik nian. Dan, watu berjalan, kami berpapasan, jarak kami kurang sejengkal, dia ambil langkah sedikit menghindar.
Kutelusuri dia masuk ke gang sebelah barat.
Hampir setiap minggu ku sempat berpapasan dengannya. Ingin kusimpan bahagia ini sendiri, tapi tak kuasa tuk ingin tau siapa dia, ku bertanya pada Haris, hmm, jawabannya polos seperti orangnya, ku tanya pada Henry, ternyata dia lebih tau, lebih tau dari aku. Menurut Henry, dia adalah seorang penjaga di toko obat di depan jalan agak besar tapi ramai dan macet di dekat kosan kami.
Aku sering menceritakannya pada HR, mungkin sejak saat itu, dia punya kelakuan aneh. Hmm, kita (seganjil anak kos, krn ga lengkap) juga.
Tapi yang paling parah pemuda asal JBRG ini, dia semakin rajin berkunjung iseng-iseng membeli apa saja yang dijual di sana. Mulai dari suplement utamanya "Tolak Angin", "Procold", sabun "Dettol", nah mulailah bealih segala kebutuhan diusahakan dibeli di toko tersebut, Namun, apabila penjualnya lain, dia mengurungkan niatnya. Itu dilakukan semata-mata hanya untuk bertemu DIA.

Bersambung (biar dilanjutin tokoh utamanya katanya)......

Sewu Kuto

Setelah mendengar lagu Jawa yang sering disetel Roni (padahal dia orang Papua), saya tertarik mendengarnya Kemudian bertanya-tanyalah saya pada orang-orang jawa dikosan arti-artinya dan segala macam gramarnya saya memutuskan mencari chord dan liriknya di internet.
Ternyata setelah search di Mbah Google saya telusuri dengan kata kunci "Sewu Kuto Chord Lirik" hingga pencarian no 10 (kalo cari scroll ke paling bawah di goooooooooogle yang huruf "o-nya" panjang itu ga ketemu-ketemu juga. Akhirnya beberapa teman yang menyerupai musisi mencoba membantu, iya sedikit memberi harapan, namun karena berbagai alasan kesibukan yang tidak jelas mereka satu per satu hilang (mungkin ga suka lagu jawa).
Nah, pada suatu hari, Teguh (anak kla-10) pulang menghadiri resepsi pernikahan teman kantornya di Madiun. Sambil dia pulang ke kampungnya di Cawas, kla-10, hmm, menrut penuturan beliau, "Pagi itu aku main ke pasar Ded, trus foto lirik lagu ini", aku tanya, "itu buku harganya berapa?", dia jawab, "Rp 1.000,-", Sy, "kok ga dibeli?", TB, "ga bawa duit koplak"....

Nah ini lah dia hasil dari suntingan foto buku chord lagu Jawa yang telah dengan sedikit revisi dari kami :

Sewu Kuto
 (Didi Kempot)



G                         Em
Sewo kuto uwis tak liwati
C       G            D
Sewu ati tak takoni
  G                              Em  
Nanging kabeh Podo rangerteni
C         G            D
Lungamu neng endi
      Em                        C
Pirang tahun aku nggoleki
           G               D         G
Seprene durung biso nemoni

#
Am           D      G      Em    C      D          G
Wis tak coba Nglaliake jenengmu Soko atiku
C          D       G           Em
Sak tenane aku ora ngapusi
Am         D        G
Isih tresno sliramu


G                              Em
Umpamane kowe uwis mulyo
C   G    D
Lilo aku lilo
G                              Em
Yo mung siji dadi panyuwunku
C            G        D
Aku pengin ketemu
       Em                         C   
Senajan sak kedeping moto
                  G             D            G
Kanggo tombo kangen jroning dodo

Wis tak coba
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan wektumu mung sedhela
Tak nggo tombo kangen jroning dodo

Senajan sak kedeping moto
Tak nggo tombo kangen jroning dodo

Senin, 28 November 2011

antara cinta, suka, dan sayang

Suatu cerita dari pemuda bodoh, berjalan di garis satya. Bimbang apa dalam pikir ini, kata orang ‘ini prinsip’. Tiada sukanya bermain nurani, menanti di garis depan dengan penuh kesabaran,  menurutnya itu yang terbaik. Menunggu dengan pintu yang terbuka, itu yang dicoba. Mengharap asa ‘kan nyata, itu doanya. Senantiasa memperjuangkan apa yang ada di dalam hatinya. Waktu berlalu, menanti karma kan memberi pahala, layaknya Isa yang rela berkorban.

Cinta itu bukan harta, bukan tahta, dan kasta
Cinta adalah rasa,
Tawa dan tangisnya adalah…
“Curahan Hati”